kelebihan dan kekurangan atap rooftop
Oya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memasang roof box. 1. Memperhatikan beban maksimal. car-bags.com. Setiap mobil memiliki maksimal beban yang bisa dibawa olehnya. Kamu wajib memperhatikan hal ini, biar beban yang dibawa sesuai dengan standar yang berlaku. Jika tidak, atap mobil akan penyok karena roof box kelebihan muatan.
Kitaakan review Kelebihan dan kekurangan Sakura Roof untuk anda bandingkan. Makanya banyak orang beralih mengganti atap dengan genteng metal. Bobot ringan inilah sebagai faktor kelebihan genteng metal. Harga Murah. Beberapa jenis genteng metal memiliki harga variatif, misalnya untuk ukuran 80x70cm harga per lembar mulai Rp 45rb hingga Rp
kelebihandan kekurangan atap bitumen, penutup atap yang terbuat dari aspal, hati-hati dalam memilih atap jenis ini, perhitungkan seluruh aspek dulu ya. Tegola Eco Roof Hexagonal. Rp 298.888 Rp 224.166. Tegola Eco Roof Traditional. Rp 278.888 Rp 209.166. Tegola Eco Roof Rectangular. Rp 268.888 Rp 201.666. PT.
Rumahdengan atap yang landai atau sloped roof cenderung lebih tahan dan lebih stabil saat ditempa angin kencang karena desainnya yang aerodinamis, sehingga lebih toleran terhadap terpaan angin.
Jenisatap multiroof seringkali menjadi pilihan yang memiliki kelebihan dikarenakan berasal dari bahan dasar logam dengan bobot sangat ringan yaitu hanya 10% dari beban atap genteng beton. Selain ringan, atap multiroof juga memiliki sifat anti karat, anti pecah, tahan terhadap benturan, dan juga meredakan panas.
Frau Mit Hund Sucht Mann Mit Herz Zitate. Ups! Laman tersebut tak ditemukan. Sepertinya tidak ada yang ditemukan disini. Cobalah pencarian dibawah.
Atap solartuff adalah jenis atap yang bisa dibilang baru populer dibandingkan dengan genteng yang biasanya dipakai masyarakat Indonesia. Atap solartuff ini biasanya dipakai untuk garasi ataupun kanopi. Berikut penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan atap solartuff yang bisa kamu jadikan SolartuffKekurangan SolartuffAtap solartuff dipilih karena sifatnya yang transparan sehingga mampu tembus cahaya dan membuat ruangan lebih terang pada siang hari karena mendapatkan pencahayaan langsung dari matahari. Materialnya sekilas mirip dengan kaca, tetapi dengan struktur lebih kuat dan beraneka warna. Atap solartuff sendiri terbuat dari material polycarbonate yang dibuat secara canggih di Eropa. Material tersebut mampu bertahan di berbagai terpaan cuaca baik panas matahari ataupun saat musim hujan. Solartuff memiliki bentuk bergelombang seperti seng sehingga memudahkan air hujan turun ke tanah dengan lancar. Kelebihan lain yang dimiliki solartuff adalah kemampuannya menahan panas. Jadi meskipun rumah mendapatkan cahaya matahari, rumah tersebut tidak akan terasa panas karena sudah dilapisi dengan UV Juga Bangun Rumah Sendiri Lebih MenguntungkanPenggunaan solartuff untuk rumah membuat rumah tersebut hemat listrik karena pencahayaan yang cukup memanfaatkan sinar matahari saat siang hari. hal ini tentu saja menjadi favorit karena rumah yang menggunakan atap solartuff bisa dibilang rumah yang ramah lingkungan dan mengusung konsep hemat energi. Kelebihan lain dari penggunaan solartuff adalah mampu menahan dingin maupun panas mulai dari -20 sampai 120 derajat Celsius sehingga sangat cocok dipakai di Indonesia. Solartuff hadir dengan tiga macam ukuran yang kesemuanya cenderung lebar sehingga akan mudah dipasang dan melingkupi area yang luas. Contoh Atap SolartuffKekurangan Atap SolartuffAdapun kekurangan dari pemakaian solartuff adalah ketidakmampuan dalam mengontrol cahaya yang masuk ke dalam rumah. Sehingga apabila matahari sedang bersinar sangat terik, maka bagian dalam rumah akan terasa terang sekali hingga menyilaukan. Begitupun saat mendung, bagian dalam rumah akan terasa lebih gelap. Sedangkan kekurangan lainnya adalah jika saat pemasangan atau proses instalasi dilakukan kurang tepat, bisa terjadi kebocoran saat hujan. Selain itu, karena bentuknya yang transparan, saat ada kotoran tentu sangat terlihat, misalnya kotoran burung, daun-daun kering yang jatuh. Untuk itu penggunaan atap solartuff membutuhkan perawatan berkala yang tidak mudah, karena diperlukan untuk naik ke bagian atas agar bisa membersihkannya. Demikianlah kelebihan dan kekurangan atap solartuff yang bisa kamu pertimbangkan sebelum memilihnya untuk melengkapi hunian impianmu yah! Post Views 301
Punya rencana menggunakan atap seng di rumah? Kenali dulu beragam kelebihan dan kekurangannya berikut ini, biar gak menyesal di kemudian hari! Memastikan perlindungan rumah dengan maksimal dalam proses konstruksi sudah jadi kewajiban. Untuk melindungi interior dari paparan sinar matahari dan hujan, pemilihan jenis atap rumah yang tepat tentu perlu dipertimbangkan matang-matang. Salah satu yang cukup populer adalah material atap seng. Sebelum itu, sebaiknya kamu ketahui dulu berbagai kelebihan dan kekurang atap logam yang satu ini biar sesuai dengan kondisi rumahmu. Tahan Karat Kelebihan atap seng yang paling disukai adalah daya tahannya yang cukup tinggi dari pengkaratan. Tambahan logam jenis galvalum pada proses pembuatannya menghasilkan permukaan yang tidak mudah teroksidasi ketika terkena air saat hujan. Fitur yang juga ditawarkan oleh jenis atap yang satu ini adalah sifatnya yang anti gores. Ketika permukaannya mengalami goresan atau garis-garis akibat kontak dengan benda lain, bekasnya akan hilang seiring berjalannya waktu. Instalasi Gampang Ingin menghemat pengeluaran rencana anggaran biaya RAB ketika membangun rumah? Opsi bahan bangunan berupa atap seng dapat jadi salah satu caranya. Ketebalan material yang cukup tipis membuat cara memasang atap ini jadi lebih mudah dan cepat. Cukup dengan menggunakan paku atau bor untuk menempelkannya pada kerangka kayu yang biasa digunakan sebagai pasangan terbaik untuk tipe material ini. Hemat bahan dan alat, serta mempercepat proses pengerjaan bangunan. Ringan Berbeda dengan bahan bangunan lain seperti beton atau asbes yang cukup berat, jenis atap seng mempunyai bobot yang jauh lebih ringan. Sehingga tidak perlu khawatir jika kerangka di bawahnya anjlok karena tidak mampu menahan beban. Kelebihan ini bisa membantu tukang bangunan untuk memasang atap dengan lebih cepat tanpa menggunakan alat khusus, pastinya bakal lebih hemat biaya juga. Meski ringan secara bobot, atap ini juga tidak mudah pecah, jadi kamu bisa memastikan perlindungan maksimal dari kejatuhan benda-benda asing ke dalam rumah. Ramah Lingkungan Bumi sudah semakin memanas, waktunya berkontribusi dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti atap seng. Proses pengolahannya terbilang singkat karena material campurannya yang meleleh pada suhu rendah, jadinya lebih hemat energi. Mudah Didapatkan Sebagai salah satu jenis atap yang paling umum digunakan di Indonesia membuat material ini mudah didapatkan di toko bahan bangunan. Di manapun kamu tinggal, atap seng sudah pasti selalu tersedia dalam berbagai varian ukuran dan harga yang cukup terjangkau, jadi bisa disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan rumahmu. Jadi tidak perlu khawatir lagi harus memesan terlebih dahulu jauh-jauh hari dan menunggu sampai material bangunan kamu tiba. Bicara soal harga atap seng, kamu bisa mendapatkannya mulai dari kisaran Rp60-70 ribuan untuk lembaran dengan ukuran 2 meter x 80 cm, dengan ketebalan 0,22 mm. Variasi harga bisa beragam tergantung dari toko dan daerah tempat kamu membeli, serta kuantitas yang dipesan. Kekurangan Atap Seng Berisik Kekurangan utama yang perlu diperhatikan ketika kamu menggunakan atap seng adalah sifat bahan logam yang mudah menimbulkan suara. Seperti yang kamu ketahui, campuran seng yang sebagian besar terdiri dari logam berupa aluminium dan galvalum membuat benturan kecil seperti batu kerikil sekalipun terdengar dengan jelas. Termasuk ketika hujan deras mengguyur, kamu mesti bersiap mendengar tetesan air yang turun dari langit dengan kualitas ala speaker Dolby di bioskop. Solusi yang biasanya digunakan adalah dengan memilih jenis atap seng yang mengandung campuran silikon tinggi untuk meredam suara. Mudah Menyerap Panas Sifat logam yang umumnya perlu dipertimbangkan adalah isolator kalor alias mudah menyerap dan menghantarkan panas. Apalagi mengingat iklim tropis di Indonesia yang terkadang menghadirkan matahari dengan pancaran paripurna yang bikin kamu serasa jadi es krim yang siap meleleh. Jadi bisa terbayang betapa pengap dan panasnya suhu di dalam rumah di kala siang hari terik? Jangan khawatir, trik untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan lapisan asbes di bawah atap supaya bisa menyebarkan panas yang diserap oleh seng. Temukan beragam informasi menarik seputar hunian hanya di Intip juga proyek properti terbaru di Alifa Al-Madina!
Pada proses pembangunan atau renovasi rumah, memilih bentuk atap yang tepat tidaklah sesederhana anggapan orang pada umumnya. Atap bukan hanya berfungsi sebagai bagian penting dari rumah dan pelindung bagi seisi rumah. Atap juga memainkan peranan penting dalam menampilkan penampilan atau gaya arsitektur sebuah rumah. Dengan kata lain, atap juga berperan dalam membentuk dan meningkatkan citra visual rumah kita. Namun, segala hal di dunia ini memiliki sisi baik dan buruk. Demikian juga atap rumah. Sebelum memutuskan apa bentuk atap yang paling sesuai untuk istana mungil kita, ada baiknya menyimak pemaparan berikut ini. 1. Atap datar Bila dilihat sekilas, atap datar terlihat benar-benar datar tanpa saluran untuk pembuangan air hujan. Faktanya, saluran itu memang dan harus dibuat agar atap datar terhindar dari kerusakan akibat genangan air hujan. Bangunan beratap datar awalnya didirikan sebagai fasilitas industri dan komersial. Pada perkembangannya, atap datar banyak digunakan untuk hunian. Kelebihan Dengan bentuk atap yang datar, terbentuk ruang kosong terbuka di atas atap yang bisa disulap menjadi teras atap untuk bersantai, atau area untuk bercocok tanam dalam pot. Piranti pendingin udara AC atau panel surya bisa dipasang dengan mudah dan tak membahayakan keselamatan pekerja. Konstruksi atap datar lebih mudah dibuat dibandingkan jenis atap lainnya. Selain itu, material yang diperlukan juga lebih sedikit sehingga bisa menekan biaya pembangunan. Kekurangan Derajat kemiringan yang rendah, atau hampir tidak ada, mengakibatkan atap datar rentan bocor. Oleh karena itu, atap datar kurang cocok untuk daerah dengan tingkat curah hujan tinggi. Meski atap datar memerlukan material yang lebih sedikit, ongkos yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan atau perbaikan bisa membebani pemilik rumah dalam jangka panjang. 2. Atap pelana Atap pelana mudah dikenali dengan bentuk segitiga dan atap miringnya yang curam. Atap jenis ini mudah ditemukan di sekitar kita, dan telah digunakan sebagai model atap rumah penduduk sejak puluhan tahun silam. Saat ini kita bisa melihat bangunan-bangunan peninggalan era Kolonial atau bangunan dari era sesudahnya yang dibangun dengan atap pelana. KelebihanAkibat bentuk atap yang miring di kedua sisi, baik hujan maupun salju dapat meluncur ke bawah tanpa hambatan dan genangan air di atap bisa dihindari. Struktur atap pelana yang khas membentuk ruang kosong di bawah atap. Ruang kosong ini bisa dimanfaatkan untuk loteng atau kamar tidur. Bila dilihat dari dalam, langit-langit atau plafon terlihat tinggi. Langit-langit tinggi akan membantu melancarkan sirkulasi udara, sehingga suhu udara di dalam rumah terasa sejuk setiap saat. KekuranganAtap pelana kurang cocok untuk rumah yang sering diterpa angin kencang atau puting beliung. Bila kasau dan reng atap tidak didukung oleh kuda-kuda dan gording yang kuat, atap bisa runtuh. Angin kencang bisa meniup genteng penutup atap. Bahkan angin puting beliung yang sangat kuat bisa menghisap atap sampai terlepas dari dinding seluruhnya. 3. Atap gambrel Atap jenis ini memang tidak populer di Indonesia. Namun beberapa dari Anda mungkin lebih beruntung, karena masih bisa melihat bangunan peninggalan Kolonial dengan gaya atap ini. Di beberapa negara atap gambrel digunakan untuk lumbung, meski pada perkembangannya atap ini juga diaplikasikan untuk hunian. Atap gambrel bagian atas cenderung landai, sementara bagian bawahnya sangat curam atau hampir vertikal. KelebihanSama seperti atap pelana, ruang kosong di bawah atap bisa berfungsi sebagai loteng, kamar tidur, atau ruangan lain. Konstruksi atap gambrel bisa dibilang sederhana, karena hanya membutuhkan dua balok rangka atap utama yang didukung oleh sambungan struktur atap lainnya. Bentuk atap gambrel yang unik akan membuat rumah jadi pusat perhatian. KekuranganSeperti atap pelana, atap gambrel tidak cocok untuk daerah yang sering dihujam badai. Demikian juga di daerah dengan salju lebat di musim dingin atau hujan lebat di musim hujan. Pembuatan struktur atap gambrel tidak bisa dilakukan serampangan, harus teliti, dan tahan air di bubungannya. Atap gambrel membutuhkan pemeliharaan secara teratur untuk mencegah kebocoran. 4. Atap perisai Atap perisai memiliki sisi miring di keempat sisinya. Kadang bisa berbentuk seperti prisma, atau gabungan beberapa prisma seperti atap pada gambar yang juga disebut atap perisai ganda. Atap jenis ini juga populer di Indonesia di masa kolonial, dan masih diterapkan di bangunan-bangunan yang didirikan di era modern. KelebihanAtap perisai lebih stabil daripada atap pelana. Sebabnya, struktur atap perisai dilengkapi bagian dalam yang juga miring di keempat sisinya. Inilah yang membuat atap perisai lebih kokoh dan tahan lama. Atap perisai cocok untuk area yang sering dilanda angin kencang atau hujan lebat. Atap ini juga membentuk ruang kosong di bawahnya yang bisa dimanfaatkan untuk loteng atau ruang penyimpanan. KekuranganBiaya pembuatan atap perisai lebih mahal daripada atap pelana. Desainnya pun lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak material. 5. Atap sandar atap skillion Atap jenis ini bercirikan satu atap tunggal yang terpasang pada dinding-dinding di mana satu dinding lebih tinggi dari dinding lainnya. Bila dibandingkan dengan bentuk atap lainnya yang memiliki dua atau lebih atap miring, bangunan dengan atap sandar hanya dinaungi oleh satu atap miring. Atap sandar dulunya sering dijadikan atap untuk bangunan tambahan sebuah ruma. Namun saat ini atap sandar telah banyak digunakan sebagai atap untuk rumah induk yang mencerminkan sandar adalah jenis atap yang mudah dibangun. Dibandingkan jenis atap lainnya, atap sandar membutuhkan lebih sedikit material. Baik air hujan atau salju dapat meluncur dengan mulus di permukaannya yang miring, sehingga atap ini cocok untuk hunian di area bersalju atau bercurah hujan tinggi. Atap sandar juga dapat diterapkan untuk tujuan meningkatkan daya tarik arsitektural dan derajat kemiringan atap terlalu tinggi, plafon rumah dapat menjadi terlalu rendah. Atap sandar juga tidak cocok untuk daerah yang sering mengalami angin kencang. 6. Atap mansard Sama seperti atap gambrel, atap mansard lebih banyak digunakan oleh bangunan-bangunan peninggalan jaman Kolonial. Atap yang juga disebut dengan atap Prancis ini bagian atasnya berbentuk seperti atap perisai, sedangkan bagian bawahnya lebih curam dan hampir vertikal. Sisi-sisi bawah atap mansard dapat berbentuk melengkung atau datar, tergantung gaya yang diinginkan. KelebihanAtap mansard memungkinkan pemilik rumah menambahkan ruangan di lantai dua sesuai kebutuhan. Saat merancang dan membangun rumah, pemilik cukup membuat rumah dengan atap mansard sederhana. Kemudian ketika dana telah mencukupi atau ada anggota keluarga baru, ruangan-ruangan kecil dengan jendela di atap bisa dibangun. Bentuknya yang cantik membuat rumah beratap mansard jadi pusat perhatian. KekuranganAtap mansard bukan pilihan ideal untuk hunian di daerah bersalju. Akibat detil yang dimilikinya, atap mansard membutuhkan lebih banyak biaya. Pembuatan atap mansard juga memerlukan ketrampilan khusus yang jarang dimiliki pekerja konstruksi di Indonesia. Risiko kebocoran selalu menghantui, tidak peduli apakah rumah Anda beratap sandar, atap limasan, atau apa saja. Jadi sebelum terlambat, lakukan tips-tips berikut untuk menghindarinya. Periksa setiap bidang plafon untuk memastikan semuanya masih normal. Jika menemukan bagian yang lembap, lapuk, bahkan rusak, segera perbarui supaya air hujan tak mudah merembes. Ukur sudut kemiringan atap. Struktur atap yang baik memiliki sudut kemiringan antara 25 – 40 derajat. Ini cukup tegak untuk menepis angin kencang, sekaligus cukup landai untuk menahan genteng tak mudah merosot. Cek kebersihan talang air secara berkala, terutama selepas hujan deras. Bersihkan kotoran agar aliran air tetap lancar. Periksa juga apakah ada bagian yang bergeser, pecah, atau ukuran dan bentuknya kurang maksimal dalam menampung derasnya air hujan, sehingga perlu diganti. Untuk atap limas, cermati setiap genteng guna memastikan kerapatannya masih terjaga. Atur kembali ke posisi semula jika ada yang melorot. Ganti dengan yang baru jika menemukan genteng pecah atau lapuk. Terakhir, terapkan pelapis antibocor, bisa menggunakan material membran atau cairan pelapis. Membran cocok untuk bidang rata, seperti atap datar baja ringan. Sementara cairan pelapis cocok untuk semua jenis atap. 16 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Rumah Cluster
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pertambahan penduduk merupakan suatu fenomena yang tidak dapat kita hindari. Pada 2020, Indonesia tercatat sebagai negara peringkat ke-4 berdasarkan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Menurut hasil sensus penduduk pada tahun 2020 oleh BPS, jumlah penduduk Indonesia yang tercatat adalah sebanyak 270,20 juta jiwa dan jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan sensus penduduk pada tahun 2010 yaitu jiwa. Hasil sensus penduduk juga menunjukkan bahwa rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia per tahun selama 2010-2020 sebesar 1,25%, persentase ini lebih rendah dibandingkan persentase pada periode pertumbuhan penduduk yang cepat tentunya akan berpengaruh terhadap dinamika dari lingkungan di sekitarnya. Masalah alih fungsi lahan tidak bisa dilepaskan dengan seiringnya pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk menyebabkan keperluan lahan sebagai kawasan permukiman meningkat. Di satu sisi, kebutuhan pangan juga meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, sedangkan lahan pertanian semakin menyusut. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua. Salah satu inovasi dalam menghadapi tantangan ini adalah dengan sistem budidaya rooftop garden. Seperti namanya, rooftop garden merupakan suatu sistem budidaya tanaman yang dilakukan di atas atap atau balkon bangunan. Rooftop garden bermanfaat sebagai penyedia ruang hijau buatan bagi manusia dan membantu mengurangi tingkat polusi udara. Tanaman maupun vegetasi yang ada dapat mengubah polutan di udara menjadi senyawa yang tidak berbahaya melalui proses reoksigenasi serta membantu menekan efek rumah langkah pemenuhan kebutuhan pangan, produksi pangan yang diterapkan dengan cara rooftop garden merupakan cara yang sangat efektif untuk diterapkan pada daerah berskala kecil, tetapi dapat diterapkan dalam jumlah yang cukup banyak. Penerapan rooftop garden menghasilkan perkotaan yang berkelanjutan, yang berarti perkotaan memiliki sumber daya pangan sendiri dan dapat mengembangkan ketahanan pangan bagi penduduk di dalamnya. Menurut Walters dan Midden 2018, sayuran yang ditanam bukan sayuran skala besar, tetapi hanya sebagai sebuah gerakan untuk menyediakan sumber makanan lokal segar atau memenuhi keberagaman pangan. Sistem budidaya ini sangat cocok diterapkan di Indonesia karena tanaman rempah-rempah atau bahan makanan yang sering digunakan, misalnya cabai, tomat, terong dapat dibudidayakan dengan mudah serta dapat dipadukan dengan sistem hidroponik pula. Hal ini tentunya dapat membantu masyarakat pada saat terjadinya kenaikan harga pangan buah dan sayur pada suatu waktu, seperti saat hari raya. Manfaat lain dari rooftop garden adalah sebagai penyejuk. Selain masalah pangan, alih fungsi lahan juga memicu masalah lain, seperti peningkatan suhu udara. Penanaman tanaman pada balkon atau atap dapat menjadi suatu solusi yang ramah lingkungan. Tanaman-tanaman yang ditanam pada balkon atau atap bangunan mampu menurunkan suhu permukaan bangunan melalui naungan dari tajuk-tajuk tanaman. Menurut Wong et al., 2003, penanaman tanaman di atas atap dapat menyebabkan penurunan rata-rata suhu permukaan harian di dalam bangunan menjadi 3-4oC lebih sejuk pada siang hari dibandingkan dengan rata-rata suhu permukaan harian bangunan biasa atau tanpa tanaman. Hal ini disebabkan karena adanya penutupan radiasi matahari oleh tajuk dari tanaman serta adanya evapotranspirasi. Wong et al., 2003 juga berpendapat bahwa pengaruh penurunan suhu juga bergantung pada tingkat Indeks Luas Daun tanaman yang ditanam. Liu 2002 juga menyebutkan perlakuan rooftop garden mampu menurunkan suhu permukaan dari bangunan. Di samping kelebihan dari rooftop garden, sistem budidaya ini juga memiliki kelemahan yang akan dihadapi oleh pengusahanya. Menurut Dillion 2010 dalam Whittinghill dan Starry 2016, rooftop garden memerlukan atap rumah yang memiliki media tanam dengan kedalaman 17,8 - 45,7 cm, memiliki berat antara 171 - 1465 kg/m. Dengan kriteria tersebut, atap rumah haruslah kokoh agar mampu menahan berat dari sistem budidaya tersebut. Kelemahan lain dalam pemasangan rooftop garden adalah biaya yang akan dikeluarkan oleh pengusaha sistem budidaya ini. Biaya aktual yang terkait dengan pemasangan atap tertentu akan tergantung pada berbagai faktor termasuk kemudahan akses ke atap untuk pemasangan, kapasitas beban atap, jenis sistem drainase, kedalaman dan jenis media yang digunakan, sistem irigasi jika diperlukan, dan jenis sistem rooftop garden yang akan dipasangkan Whittinghill dan Starry, 2016.Pada masa pandemi Covid-19, rooftop garden dapat diterapkan di atap rumah dengan skala kecil dalam media pot atau polybag. Tanaman yang ditanam dapat berupa tanaman hias atau tanaman sayur, seperti cabai, tomat, kembang sepatu, dan lidah mertua. Keuntungan yang didapatkan dari penanaman skala kecil ini adalah terisinya ruang kosong menjadi ruang hijau, penghematan biaya rumah tangga dalam kebutuhan sayur-mayur, dan terciptanya nilai estetika pada by I Made Ary Putra Nata & Iman Stephen Lawrence - IAAS LC UNUDReferensi Anonim. 2020. Indonesia Peringkat ke-4 Negara Berpenduduk Terbanyak Dunia. Diakses pada 17 Juni 2021 dari 2021. Hasil Sensus Penduduk 2020. Diakses pada 17 Juni 2021 dari 2002. Energy Efficiency and Environmental Benefits of Rooftop Gardens. Diakses pada 17 Juni 2021 dari 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
kelebihan dan kekurangan atap rooftop