kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah

Manusiaterkadang diberikan gambaran melalui metafora untuk dijadikan falsafaah hidup, khususnya dala bermasarakat. Ada metafora dengan penggambaran binatang kecil yang diabadikan menjadi nama surat dalam al-Qur'an, yaitu al-naml (semut), al-ankabut (laba-laba) dan al-nahl (lebah). Ketiga binatang ini memiliki karakter dan sifat masing-masing yang patut dijadikan pelajaran oleh manusia. Komunitassemut menjalankan tugas sesuai dengan stratanya, ada ratu semut dan penjantan, ada semut prajurit, dan ada semut pekerja, mereka bekerja sesuai dengan porsinya masingmasing. Demikian halnya terkait dengan kehidupan lebah ada iktibar yang patut kita contoh, lebah makan sari pati bunga, dan yang dikeluarkan lebah adalah madu. Kisahlebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum. Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Ternyata ada beberapa keistimewaan semut yang patut kita contoh dalam kehidupan kita. Sebagai bagian utama dari habitat di seluruh dunia, serangga kecil ini memiliki peran besar. Ukuran semut beragam, ada semut kecil yang hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Ada juga yang berukuran besar. Di samping itu, warna dan bentuknya pun Frau Mit Hund Sucht Mann Mit Herz Zitate. Hubungi kami untuk survey hama gratis di 150808 atau isi form online Semut Tanda-tanda Infestasi Semut Bagaimana Cara Membasmi Semut Bagaimana Cara Menghilangkan Semut Api Bagaimana Mencegah Semut FAQ -Semut Spesies Semut Siklus Hidup Semut Hama semut adalah serangga yang termasuk di dalam ordo Hymenoptera bersama dengan banyak serangga populer lainnya seperti tawon atau lebah. Mereka diklasifikasikan sebagai filum Arthropoda yang ditandai dengan keberadaan eksoskeleton atau rangka eksternal yang keras dan berfungsi untuk melindungi tubuh yang tidak memiliki tulang internal. Semut adalah serangga sosial yang hidup di dalam sebuah koloni berisikan ribuan hingga jutaan semut di dalamnya. Makhluk kecil ini dikenal dengan struktur sosial hierarkinya yang kompleks di dalam koloni. Setiap anggota koloni memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam memelihara koloni. Pada halaman ini Anda akan mempelajari secara detail tahapan daur hidup atau siklus hidup semut - sehingga dapat membantu Anda mengendalikan masalah semut dan mengatasi semut masuk rumah di kemudian hari. Bagaimana siklus hidup semut? Tahapan dari siklus hidup atau daur hidup semut sama dengan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna lainnya, seperti lalat atau kutu. Siklus hidup semut terdiri dari empat tahap yang berbeda, termasuk Telur Larva Pupa Dewasa Telur Siklus hidup semut dimulai dari tahap telur. Telur semut berukuran sangat kecil sekitar mm, berwarna putih dan transparan, berbentuk lonjong, mengkilap dan lengket. Seekor ratu semut mampu bertelur sekitar - telur dalam waktu beberapa hari. Berapa lama telur semut menetas? Secara umum, telur semut akan menetas dan mencapai tahap larva dalam waktu 7 - 14 hari tergantung pada beberapa faktor seperti spesies semut, suhu dan kelembaban. Dimana semut bertelur? Ratu semut adalah satu-satunya jenis semut dalam kasta yang bertugas untuk bertelur. Umumnya ratu semut akan mencari tempat yang aman di mana dia dapat membangun sarang baru dan mulai meletakkan semua telur. Larva Larva semut muncul dalam warna putih kekuningan, transparan dan sekilas terlihat seperti belatung. Mereka berganti kulit selama beberapa kali seiring pertumbuhan mereka. Larva semut memakan makanan padat dan berbentuk cair yang disediakan oleh semut pekerja selama masa hidupnya. Akibatnya, mereka akan tumbuh dengan cepat dan hanya membutuhkan waktu singkat antara 6 - 12 hari untuk larva semut berubah menjadi pupa. Pupa Tahap pupa adalah tahap perkembangan ketiga dan terakhir sebelum semut dewasa muncul. Mirip dengan tahap larva, pupa semut juga menggantungkan hidupnya kepada para semut pekerja dalam memberikan asupan makanan. Pupa semut umumnya berwarna putih, sekilas tampak seperti semut dewasa dengan kaki dan antena yang menekuk ke bagian tubuh dan ditutupi dengan kepompong berwarna putih atau kecoklatan. Pada sebagian banyak spesies semut, pupa akan muncul sebagai semut dewasa dalam waktu 9 - 30 hari. Dewasa Setelah mencapai tahap dewasa, semut dewasa muda memiliki warna yang lebih terang dengan tubuh transparan pada saat kemunculannya. Namun mereka akan berwarna lebih gelap seiring bertambahnya usia. Di dalam koloni semut terdapat tiga jenis atau kasta semut yang memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda, yaitu Ratu semut Semut pekerja betina Semut jantan Ratu semut Ratu semut adalah induk bagi semua jenis semut di dalam sebuah koloni, dan mereka mampu hidup hingga beberapa dekade lamanya. Ratu semut adalah anggota paling penting dalam sebuah koloni, karena peran utama mereka adalah bereproduksi dan bertelur untuk menyiapkan koloni semut yang baru. Ratu semut memiliki ukuran yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan jenis atau anggota semut lainnya di dalam sebuah koloni. Ukuran ratu semut dapat mencapai 15 cm, dan mereka terlahir memiliki sayap pada tubuhnya sama seperti semut jantan. Semut jantan Semut jantan atau juga dikenal dengan sebutan "semut drone" adalah anggota terkecil di dalam koloni semut. Satu-satunya pekerjaan semut jantan di dalam koloni adalah melakukan perkawinan dengan ratu semut sehingga dapat menghasilkan telur. Berapa lama siklus hidup semut berlangsung? Secara umum daur hidup semut diketahui sangat singkat. Hanya membutuhkan waktu 6 - 10 minggu untuk semut menyelesaikan siklus hidupnya. Proses daur hidup semut sangat tergantung oleh beberapa faktor utama, seperti misalnya spesies semut dan kondisi lingkungan tempat semut tinggal. Berapa lama usia semut? Pertanyaan tentang berapa lama umur semut atau berapa lama semut bertahan hidup adalah salah satu pertanyaan yang paling umum ditanyakan oleh banyak orang. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi umur semut dan berapa lama semut bertahan hidup, termasuk Kondisi lingkungan – Suhu ideal untuk semut adalah 24 derajat Celcius dengan kelembaban tinggi. Keberadaan predator alami di sekitar mereka – Beberapa predator atau musuh alami semut memainkan peran penting dalam keberlangsungan hidup sebuah populasi semut. Beberapa pemangsa alami semut antara lain adalah laba-laba, cicak, armadillo, dan bahkan koloni semut lainnya. Spesies semut – Setiap spesies semut memiliki rentang kehidupan atau usia yang berbeda satu dengan lainnya. Misalnya, sepesies semut api dapat bertahan hidup hingga 30 - 60 hari, sedangkan spesies semut lainnya seperti semut tukang kayu mampu hidup sedikit lebih lama antara 45 - 90 hari. Kasta semut – Tidak hanya spesies semut, setiap kasta semut di dalam sebuah koloni juga memiliki usia yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semut pekerja dapat hidup hingga 1 - 3 tahun, sementara ratu semut dapat hidup selama beberapa dekade. Di sisi lain, semut jantan memiliki umur yang lebih pendek. Semut jantan akan hidup selama beberapa hari dan mati segera setelah melakukan perkawinan dengan ratu semut. Cara menghilangkan semut di rumah Terlepas dari betapa menariknya kehidupan semut untuk dipelajari, Anda mungkin tidak akan pernah menyukai semut sebagai hama. Ini terutama ketika Anda harus melihat ada banyak semut berbaris di dinding atau lantai untuk mencari makan dari meja makan rumah Anda. Mendapati rumah banyak semut tentu menjadi gangguan nyata karena semut-semut ini dapat mencemari makanan Anda dengan bakteri yang terbawa oleh mereka, dan bahkan ada satu spesies semut dapat menyebabkan kerusakan struktural pada rumah Anda jika tidak segera dibasmi. Untuk saran dan solusi ahli tentang cara menghilangkan semut di rumah, hubungi Rentokil Indonesia untuk menghilangkan semut hari ini. Langkah berikutnya FILOSOFI SEMUT, LABA-LABA DAN LEBAH Filed under Kehidupan — borneoindonetwork 2226 Tiga jenis serangga yang menjadi nama tiga surat dalam Alquran adalah semut An-Naml, laba-laba Al-Ankabut, dan lebah An-Nahl. Ketiga binatang itu punya ciri yang khas dan unik. Ketiga binatang kecil ini menjadi kisah dalam Al-Quran tentu ada sebabnya, mengapa menjadi contoh dan dicontohkan, menjadi suri tauladan dalam kehidupan kita. Semut menghimpun makanannya sedikit demi sedikit tanpa henti. Karena ketamakannya menghimpun makanan, binatang ini berusaha – dan sering berhasil – memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya. Laba-laba adalah binatang dengan sarang paling rapuh. Meski demikian, sarang ini bukanlah tempat yang aman. Binatang kecil apa pun yang tersangkut di sana akan terjebak, disergap pemilik sarang, lalu tewas. Terakhir, lebah sangat disiplin dalam pembagian kerja, ada lebah pekerja, lebah ratu dan lebah pejantan. Semua bekerja dengan teratur tanpa pernah saling berkelahi atau mengeluh. Segala hal yang tidak berguna disingkirkan dari sarang. Makanannya terpilih dari yang baik-baik saja yaitu nektar sari bunga dan menghasilkan yang baik pula berupa madu. Sarang lebah juga terkenal sangat steril sehingga tidak ada bakteri/kuman yang masuk sehingga tidak ada pembusukan di sarang lebah. Lebah tidak akan menggangu kecuali ada yang menggangunya. Hebatnya lagi, sengatan lebah bahkan bisa dijadikan obat. Di zaman ini jelas ada yang berbudaya seperti semut menumpuk dan menghimpun ilmu tanpa mengolahnya dan materi tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya. Budaya semut adalah budaya mumpung’. Ada juga yang berbudaya seperti laba-laba’, yang sifatnya boros. Budaya ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat modern. Mereka cenderung menyerap produk-produk baru yang belum tentu dibutuhkan. Orang berbudaya seperti budaya laba-laba sangat merugikan orang lain dan tidak mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya, ia tidak lagi berpikir tentang sekitarnya dan mereka tidak lagi membutuhkan berpikir apa, siapa, kapan, dan di mana. Apa yang ia pikirkan hanyalah untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Budaya terakhir adalah budaya lebah’. Budaya ini harus jadi cermin bagi seorang Muslim karena budaya lebah tidak merusak dan tidak merugikan orang lain, bahkan sangat dibutuhkan. Budaya lebah diibaratkan Nabi saw sebagai Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali bermanfaat dan berguna bagi orang lain, dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya.’ No comments yet. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bila kita melihat semut, maka hidupnya senantiasa bergotong royong. Begitupun dengan lebah yang suka melakukan kegiatannya secara bersama-sama. Kita bisa belajar banyak dari semut dan lebah. Kedua serangga kecil ini mengutamakan kebersamaan. Tak salah bila nama semut dan lebah masuk dalam kitab suci Al-Qur'an. Itu artinya kita diminta belajar, dan mengamati perilaku kedua jenis serangga ini. Itulah ayat-ayat Allah yang tidak tertulis tapi manusia bisa belajar dan mempelajari fenomena alam semesta untuk kemaslahatan umat manusia. Siapa yang lebih banyak mempelajari fenomena alam ciptaan Allah, maka akan lebih banyak menikmati dan mensyukuri ciptaan Allah di alam ini Semut dan Lebah selalu bekerja sama dalam membangun sarangnya yang kokoh. Perhitungan kekuatan dari sarang ini sangat akurat. Manusia saja, untuk membuat sebuah rumah pasti membutuhkan banyak sekali perhitungan. Mulai dari perhitungan mekanika teknik, struktur baja, konstruksi beton, dan lain-lain. Semut dan lebah dapat melakukannya tanpa belajar sama sekali. Itulah salah satu sifat keistimewaan serangga ini. Semut dan lebah selalu berkoordinasi dalam menemukan makanan ataupun membangun sarangnya. Sehingga, ketepatan dan keharmonisan bentuk sarangnya dapat terjaga dengan baik. Sedangkan manusia, antara suami-istri saja masih sering terjadi perdebatan sengit dalam membangun rumah impian mereka. Semut dan lebah senantiasa membawa manfaat bagi makhluk lainnya. Hal ini tak terbantahkan lagi. Lebah dapat menghasilkan madu dan getah yang dapat menjaga kesehatan manusia. Lebah juga selalu membantu penyerbukan tanaman sehingga tanaman dapat berbuah, dan dapat dinikmati oleh manusia ataupun hewan-hewan lain. Sedangkan semut membangun sarangnya di dalam tanah, dapat membuat pori-pori tanah membesar. Sehingga, air dapat melalui pori-pori tanah dan dapat diserap oleh tumbuhan. Sungguh sebuah keistimewaan yang tiada terkira. Hal itulah yang sering disampaikan oleh pimpinan sekolah bila melepas para siswa yang akan berkunjung ke desa dalam pengenalan kehidupan desa atau field studi. Pimpinan sekolah sellau mengingatkan kepada para peserta didik agar mampu seperti semut dan lebah. Dalam pendidikan karakter, kebersamaan itu sangat penting. Kita diminta untuk saling tolong menolong dalam mengerjakan sebuah pekerjaan. Saling bahu membahu dalam mencapai tujuan. Alangkah indahnya bila para guru di sekolah mampu menanamkan sifat kebersamaan ini dalam mengintegrasikan pendidikan karakter. Selalu mengutamakan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi atau golongan. Contoh yang paling mudah adalah pembuatan majalah sekolah. Anak-anak di sekolah kami senantiasa bekerjasama dalam sebuah tim agar mampu menerbitkan sebuah majalah sekolah yang bermutu. Kami memberi nama Majalah Gema SMP Labschool Jakarta. Begitupun dalam pembuatan buku tahunan untuk siswa kelas 9. Mereka berkumpul bersama dan saling berdiskusi untuk menentukan tema yang tepat dalam pembuatan buku tahunan itu. Alhasil, buku tahunan yang dibuat oleh anak-anak itu hasilnya sungguh mempesona. Sayapun terharu ketika para guru di foto oleh mereka, dan dimasukkan ke dalam buku tahunan. [caption id="attachment_120501" align="aligncenter" width="448" caption="Foto Guru SMP Labschool dalam Buku Tahunan"] 13112607991227949340 [/caption] Dalam buku You Are Leader karangan Arvan Pradiansyah dituliskan bahwa kekuatan kebersamaan itu dahsyat. Seperti lidi yang digabungkan menjadi sapu lidi. Bisa digunakan untuk membersihkan halaman yang kotor, dan luas. Mampu menyapu berbagai kotoran sekali sapu saja. Coba bandingkan bila itu hanya sebatang lidi. Tentu tak akan mungkin menyapu kotoran itu dengan sekali sapuan. 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya Ilustrasi filosofi semut. Sumber Poranimm Athithawatthee/ dikenal sebagai serangga yang cukup mengganggu dan dikenal selalu hidup berkelompok. Meski begitu, filosofi semut erat dengan kerja sama yang baik antar koloninya. Menurut Syafriandi dalam penelitiannya berjudul Semut Rangrang oecophylla smaragdina Sebagai Representasi Visual Nilai-nilai Sosial di dalam Kehidupan Masyarakat, filosofi semut erat dengan nilai-nilai sosial di masyarakat. Lantas, apa saja sih filosofi semut yang patut untuk dijadikan contoh? Yuk, simak penjelasan dalam artikel ini. Filosofi SemutIlustrasi filosofi semut. Sumber Jimmy Chan / adalah hewan kecil yang selalu berkelompok dan pekerja keras. Filosofi semut memang terkesan sederhana, tetapi hal itu justru menjadi perilaku dasar yang perlu dilakukan oleh manusia. Adapun beberapa filosofi semut adalah sebagai Memiliki Kepedulian TinggiSalah satu filosofi semut adalah memiliki rasa kepedulian yang tinggi. Biasanya, semut akan saling bersentuhan saat bertemu sebagai tanda bersalaman. Hal ini menunjukkan bahwa mereka saling akrab dan memiliki rasa kepedulian tinggi. Selain itu, cara ini juga menandakan bahwa semut menganggap bahwa setiap dari mereka adalah sama. 2. Pantang Menyerah Semut dikenal sebagai hewan pekerja keras. Kamu pasti pernah mencoba menghentikan jalan semut menuju tujuannya. Nah, meskipun telah dihalangi, semut akan berusaha mencari jalan keluar yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa mereka pantang menyerah dan tidak berputus asa. Maka dari itu, lawan rasa malasmu dan contohlah semut dalam kegiatan sehari-harimu. 3. Memiliki Kekompakan TinggiFilosofi semut yang lain adalah memiliki kekompakan yang tinggi. Kamu pasti jarang melihat semut berjalan sendirian. Saat menemukan makanan, mereka akan saling berkabar dan berjalan bersama-sama menuju makanan tujuan. Setelah mendapatkannya, mereka pun juga menyantap bersama-sama. Hal ini merepresentasikan bahwa kerja sama yang baik akan membuahkan hasil yang memuaskan. 4. Pandai Beradaptasi Semut adalah hewan yang pandai beradaptasi. Semut akan memasok makanan untuk musim dingin sejak pertengahan musim panas. Sebab, pada musim dingin, semut akan hidup di sarangnya, sehingga mereka melakukan adaptasi agar asupan makanannya tetap terpenuhi. Kita sebagai manusia seharusnya juga dapat mencontoh perilaku semut. Sebab, melakukan adaptasi kebiasaan baru adalah satu bekal yang wajib dimiliki untuk terjun di masyarakat. Nah, itulah sejumlah filosofi semut, mulai dari rasa peduli yang tinggi hingga pandai beradaptasi. Kamu tentu tidak boleh kalah dengan semut, dong. Yuk, buang rasa malasmu mulai sekarang! [ENF] Tahukah anda, selain individu atau masyarakat sekeliling dijadikan contoh dalam hidup, terdapat makhluk lain yang boleh kita ambil pengajaran dan teladani kehidupannya, iaitu serangga kecil bernama semut. Serangga ini juga turut disebut khusus dalam al-Quran, menerusi firman Allah dalam Surah an-Naml. Tahukah anda, an-Naml’ itu adalah kata pinjaman dari Bahasa Arab yang bermaksud semut’. Mengapa semut menjadi pilihan untuk dijadikan contoh atau inspirasi dalam hidup kita? Walaupun kecil, serangga ini memiliki keunikan tersendiri yang dicipta oleh Allah Bahkan, Nabi Sulaiman turut menghormati serangga ini seperti dalam Surah an-Naml 18-19. Berikut merupakan 10 perkara yang boleh kita pelajari daripada kehidupan semut; 1 – Bersungguh-sungguh Ketika Bekerja. Cuba perhatikan apabila semut mengerumuni gula atau membina busut. Masing-masing akan berusaha bersungguh-sungguh antara satu sama lain untuk sama-sama mencapai apa yang mereka inginkan. 2 – Berhati-Hati Dan Berwaspada. Dengan saiz fizikal yang kecil, serangga ini akan memastikan mereka berjalan atau melintasi di mana-mana persekitaran terbuka dengan berhati-hati agar tidak dipijak oleh manusia atau binatang bersaiz lebih besar daripada mereka. 3 – Mendahulukan Kepentingan Umum Daripada Peribadi. Jarang kita dapati semut berada berseorangan’. Pasti ada di sampingnya semut-semut yang lain. Lebih-lebih lagi, apabila seekor semut menemui makanan, cuba perhatikan pada awalnya hanya seekora sahaja yang berada dekat dengan makanan tersebut. Jangan terkejut apabila tidak sampai 5 minit, banyak semut mengerumuni makanan tersebut. 4 – Memiliki Keinginan Dan Tekad Yang Tinggi. Seperti manusia, semut juga punya keinginan dan tekadnya. Walaupun fizikalnya kecil, itu tidak menjadi penghalang buat serangga kecil ini mendapatkan makanan walaupun diletakkan pada aras yang tinggi. 5 -Sanggup Berkorban. Untuk mendapatkan sesuatu, serangga ini juga dilihat sanggup mengorbankan dirinya walaupun di tempat yang mempunyai risiko atau bahaya yang boleh mengancam nyawanya. Contohnya, semut-semut ini mengerumuni sampah sarap yang berdekatan dengan api. 6 – Bijak Menyelesaikan Permasalahan. Ketika Nabi Sulaiman dan rombongannya melewati kawasan tempat tinggal semut, salah seekor semut segera mengarahkan rakan-rakannya untuk masuk ke lubang tempat tinggal mereka. Tujuannya agar tidak dipijak. Hal ini seperti firman Allah yang bermaksud; “Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.”Surah an-Naml 18. 7 – Bekerja Dengan Teratur Dan Rapi. Salah satu sifat yang paling sinonim dengan semut adalah teratur dan rapi. Pernahkah anda melihat sekumpulan semut berjalan dengan sangat teratur dan rapi di dinding atau lantai? Menarik bukan? Begitulah cara mereka yang sangat unik berbanding mengatasi serangga yang lain. 8 – Bertanggungjawab. Semut tidak pernah meninggalkan kerja yang dilakukan begitu sahaja. Semut-semut ini pasti akan menyelesaikan pekerjaan yang dimulakan itu sehingga selesai. 9 – Pencapaian Yang Tinggi. Nabi Sulaiman tersenyum apabila mendapati semut mencapai apa yang mereka inginkan. Senyuman nabi sulaiman itu diiringi dengan doa, agar menjadi hamba yang bersyukur. 10 – Serius dan Tidak Berputus Asa. Sikap serius dan tidak berputus asa dalam melaksanakan sesuatu tugasan atau kerja menjadi faktor penting untuk kita capai hasil yang memuaskan. Begitu juga semut, jika diperhatikan mereka sentiasa serius dalam bekerja dan tidak berputus asa. Cuba ambil sebatang lidi atau apa jua benda untuk menghalang perjalanan semut, apakah yang anda perhatikan? Pasti anda akan dapati, semut tersebut mencari jalan lain untuk meneruskan perjalanannya. Begitulah antara beberapa sikap dan sifat yang boleh kita contohi melalui serangga kecil ini. Kecil bukan suatu halangan untuk kita mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup. Besar pula bukan bermaksud kita memiliki kuasa untuk memperoleh apa yang kita hajati. Kecil atau besar, itu tidak penting. Apa yang penting adalah usaha yang berterusan tanpa jemu, sentiasa bersungguh-sungguh, di samping memiliki akhlak yang mulia. Mudah-mudahan, kisah kehidupan semut ini mampu diterapkan dalam kehidupan kita sebagai umat yang dimuliakan Allah Wallahua’lam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Marina Merupakan graduan dari UNISZA, Terengganu dalam bidang Pengajian Islam dengan hasrat menggabungkan pelbagai pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki untuk manfaat komuniti. Menulis adalah salah satu dari minatnya dan beliau turut menghasilkan sebuah karya pertamanya yang berjudul , '' Himpunan Kisah Kaum-Kaum Binasa''. Facebook

kehidupan semut dan lebah yang patut kita contoh adalah