kegiatan membaca yang disuarakan keras disebut membaca

Politikpopulisme dan demokrasi selalu hadir dan bergandeng erat dikancah perpolitikan kontemporer. Apalagi dalam konteks Indonesia sebagai negara demokrasi dengan mayoritas penduduk memeluk agama Islam, politik populisme Islam menjadi gaya dan model yang bisa bersanding luwes dengan demokrasi.. Politik populisme Islam mampu memasuki ranah politik electoral dengan cara yang pasti sehingga tingkatliterasi di sekolah adalah dengan menerapkan kegiatan membaca 15 menit sebelum ada yang disebut dengan akhlakul karimah (akhlak mulia) dan akhlakul madmumah (akhlak tercela). Sementara Zulhan (2010:2-5) menyebutnya dengan keras, 9) suka berterima kasih, 10) satria, 11) tabah, 12) lemah lembut, 13) ramah dan Tokohutama. 1. Doraemon (ドラえもん). Doraemon adalah sebuah robot kucing berwarna biru , berasal dari abad ke-22 , pergi ke abad ke-20 untuk menolong Nobita . Lahir pada 3 September 2112 [1].. Ia sangat suka dorayaki . Ia sering membantu Nobita saat berada dalam kesusahan. Asal mula Doraemon berwarna kuning dan memiliki telinga. DalamPembudidayaan Tanaman Kelapa sawit,tanaman ini memerlukan penyinaran 5-7 jam perhari dengan suhu ideal adalah 22 - 230 (optimum 270). Kelapa Sawit menghendaki curah hujan 1.250 mm/tahun sampai 3000 mm/tahun. Bila terjadi bulan kering, maka pertumbuhan tanaman akan terganggu. Kekeringan menyebabkan penurunan produksi yang signifikan MembacaBasmallah (بسم الله الرحمن الرحيم) pada Surah Al-Fatihah termasuk masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam fiqih Salat. Bagaimana sebenarnya hukum membaca Basmallah yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Berikut penjelasan Ustaz Muhammad Ajib, pengajar di Rumah Fiqih Indonesia (RFI) dalam bukunya berjudul "Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler". Frau Mit Hund Sucht Mann Mit Herz Zitate. HAKEKAT MEMBACA, PROSES MEMBACA, JENIS-JENIS KEGIATAN MEMBACA, MEMBACA PEMAHAMAN HAKEKAT MEMBACA Menurut Kolker 1983 3 membaca merupakan suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa dalam Cox, 1988 6 memberikan definisi membaca sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu Rosenblatt dalam Tompkins, 1991 267 berpendapat bahwa membaca merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca Mc Donald dalam Burns, 1996 8 mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpaduSyafi’i 1999 7 juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah Farris 1993 304 mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki. PROSES MEMBACAMenurut beberapa ahli ada beberapa model pemahaman proses membaca, di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interaktif. Model botton-up menganggap bahwa pemahaman proses membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol tulis menjadi simbol-simbol bunyi. Pendapat itu menurut Harjasujana 1986 34 sama dengan pendapat Flesch 1955 yang mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu. Begitu juga menurut pendapat Fries dalam Harjasujana, 1986 34 bahwa membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebiasaan-kebiasaan merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis. Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman dalam Cox, 1998 270 yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model pendapat yang menyatakan model bottom-up dan model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif. Rumelhart dalam Harris dan Sipay, 1980 8 menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses belajar membaca permulaan bergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi dinamis di antara pengetahuan pembaca yang telah ada dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi dkk. 1996 6 menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk. 19968 mengemukakan sembilan proses membaca tersebut yaitu 1 mengamati simbol-simbol tulisan, 2 menginterprestasikan apa yang diamati, 3 mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, 4 menghubungkan kata-kata dan maknanya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, 5 membuat referensi dan evaluasi materi yang dibaca, 6 mengingat apa yang dipelajari sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, 7 membangun asosiasi, 8 menyikapi secara personal kegiatan/tugas membaca sesuai dengan interesnya, 9 mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca. PERIODE MEMBACA 1. PrabacaMenurut Burns, dkk. 1996 224 siswa akan terdorong memahami keseluruhan materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca, saatbaca, dan pascabaca. Tahap-tahap membaca itu tidak sama prosedurnya. Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab tahap-tahap itu memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut menurut Burns, dkk. 1996224 bisa berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore 1991 22 menyarankan kepada siswa agar pada prabaca, siswa menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang dilanjutkan dengan menyusun pertanyaan. Leo 1994 5 mempertegas pendapat Moore bahwa sebelum kegiatan membaca, siswa mensurvei judul bab supaya bisa mengembangkan membaca secara efektif ,dan bisa mengatur waktunya secara fleksibel. 2. Saat-bacaAktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut, siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan berbagai strategi. Burns, dkk. 1996229-236 mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang dimaksud meliputi strategi matakognitif, prosedur cloes dan pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo 1994 8 lebih menekankan pada kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut. 3. Saat-bacaAktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. 1996237 digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang bisa digunakan dalam pascabaca dapat berupa pembelajaran pengayaan, pertanyaan, representasi visual, teater pembaca, penceritaan kembali dan aplikasi. JENIS-JENIS MEMBACA Dari Aspek kegiatannya 1. Membaca Keras Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan “membaca teknis”. 2. Membaca dalam HatiMembaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari vokalisasi, pengulangan membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala. 3. Membaca CepatYaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerkkan mata dengan pola-pola tertentu. 4. Membaca RekreatifYaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaab diambil dari cerpen dan novel. 5. Membaca AnalitikYaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan. Menurut Bentuknya 1. Membaca Intensif Qira’ah MukatsafahYaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca. 2. Membaca Ekstensif Qira’ah Muwassa’ahYaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan. MEMBACA PEMAHAMAN Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak secara langsung dalam teks. Pendapat-pendapat yang mendukung definisi itu diantaranya adalahRubin 1993 194 mendefinisikan bahwa membaca pemahaman adalah proses pemikiran yang kompleks untuk membangun sejumlah pengetahuan. Membangun sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin 1993195 bisa berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Hal itu diperkuat oleh Burns 1996255 bahwa membaca pemahaman terdiri empat tingkatan, yaitu pemahaman literal literal comprehension, pemahaman interpretatif interpretative comprehension, pemahaman kritis critical comprehension dan pemahaman kreatif creative comprehension.Beberapa kemampuan yang ada dalam membaca literal, interpretatif, kritis, dan kreatif dapat diuraikan lebih rinci lagi mulai dari definisi sampai dengan aktivitasnya. Penjelasan tentang definisi dan aktivitasnya tersebut, Syafi’ie 1999 31 mengatakan bahwa pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memamhami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam bacaan. Untuk membangun pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana, interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang disampaikan penulis secara tersirat. Menurut Syafi’ie 199936 pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman literal yang aktivitasnya berupa menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab-akibat, membuat perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan dalam kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-baiknya ke dalam teks bacaan itu. Oleh para ahli membaca kritis ini dipandang sebagai jenis membaca tersendiri sehingga para ahli membuat definisi yang redaksinya berbeda-beda. Menurut Burns 1996278 membaca kritis adalah mengevaluasi materi tertulis, yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam materi dengan standar yang diketahui dan menarik kesimpulan tentang keakuratan, dan kesesuaian. Pembaca kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan menggantungkan penilaian/keputusan sampai ia mempertimbangkan semua kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Proses membaca kreatif ini menurut Syafi’ie 199936 dimulai dari memahami bacaan secara literal kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dilanjutkan dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran sendiri untuk membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran baru. Jenis-jenis Kegiatan Membaca Kegiatan membaca sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita memulai belajar membaca sejak kita bersekolah di PAUD atau TK. Belajar membaca pertama kali sebenarnya kita lakukan ketika kita dikenalkan orang tua kita tentang sesuatu entah itu benda mati atau benda hidup. Sejak belajar membaca kita tahukah apa saja jenis-jenis dari kegiatan membaca ini? tentunya kita tidak mengetahui apabila kita tidak mencari pengetahuan lebih jauh. Tapi tenang saja tidak usah pusing mencarinya, pada kesempatan ini saya akan membagikan ilmu tentang jenis-jenis dari kegiatan membaca. Kegiatan membaca di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek kegiatan dan aspek Bentuk. Berikut penjelasannya. A. Menurut Aspek kegiatannya 1. Membaca Keras Membaca keras merupakan kegiatan membaca yang menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga sebagai kegiatan “membaca teknis”. 2. Membaca dalam Hati Membaca dalam Hati merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Secara fisik membaca dalam hati harus menghindari vokalisasi, pengulangan membaca, menggunakan telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala. 3. Membaca Cepat Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerkkan mata dengan pola-pola tertentu. 4. Membaca Rekreatif Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan membaca; biasanya bahan bacaab diambil dari cerpen dan novel. 5. Membaca Analitik Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis; menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara eksplisit dalam bacaan. B. Menurut Aspek Bentuknya 1. Membaca Intensif Qira’ah Mukatsafah Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca. 2. Membaca Ekstensif Qira’ah Muwassa’ah Yaitu membaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman isi bacaan. Bagaimana sekarang sudah mengetahui kan apa saja jenis-jenis dari kegiatan membaca? Apabila ada tambahan silakan berkomentar di bawah ya, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih. devansebastiannapitu devansebastiannapitu B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Iklan Iklan arsyikadwi830 arsyikadwi830 JawabankerasPenjelasankarena membaca dengan keras suara akan terdengar nyaring Iklan Iklan kathleentuban kathleentuban PertanyaanMembaca nyaring adalah kegitan membaca yang disuarakan dengan ...JawabanKerasPenjelasanSemoga membantuTolong jadikan jawaban yg terbaik/tercerdas yaa kakTerimakasih.........Answer by Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia tolong jawab besok di kumpulin​ ムハンマドレイドファリ arti bahasa Indonesia​ Perhatikan gambar berikut ini! Gambar tersebut merupakan bagian buku yang bernama.... 4. penulis buku 3. punggung buku C. judul buku D. ilustrator buk … u espekt Pendidikan​ RASAT SMP VII 2022/2023 Bacalah kutipan berikut! Dalam rangka Peringatan Hari Jadi Ke-64 Provinsi Riau, Gubernur Riau, H Syamsuar mela … unching program 'Adopsi Pohor, Rabu 11/3/23 lusa di Taman Kota Pekanbaru Berdasarkan isinya, kutipan berita tersebut merupakan bagian A. Isi berita B. Judul berita C. Teras berita D. Inti berita​ Bacalah kutipan berikut! Wakil Bupati Rokan Hulu, H Indra Gunawan, melakukan kegiatan reboisasi di kawasan Lembaga Pengendalian Hutan Desa LPHD Pema … ndang 20/3. Kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat Desa Pemandang dengan menanam buah-buahan seperti bibit durian, pinang serta tanaman lainnya. Diharapkan, penanaman ini dapat mereboisasi kembali kawasan hutan yang sempat terbakar sebelumnya. Selain bisa menjaga kelestarian hutan, kegiatan ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya Desa Pemandang dengan menikmati hasilnya. Isi kutipan berita tersebut adalah A. Bupati Rokan Hulu bersama masyarakat Desa Pemandang melakukan reboisasi B. Bupati Rokan Hulu bersama masyarakat Desa Pemandang melakukan keja bakti C. Bupati Rokan Hulu bersama masyarakat Desa Pemandang melakukan pemanenan. D. Bupati Rokan Hulu bersama masyarakat Desa Pemandang melakukan jelajah hutan aikan mbar berikut! D​ Sebelumnya Berikutnya Iklan 5. Meningkatkan memori 6. Meningkatkan kedisiplinan 7. Meningkatkan kreativitas 8. Mengurangi kebosanan Tahap-Tahap Dalam Kegiatan Membaca Ada tiga langkah dalam kegiatan membaca, yaitu kegiatan pramembaca, kegiatan membaca, dan kegiatan pascamembaca. Melaksanakan kegiatan membaca sebagai jembatan untuk dapat memahami bacaan dan agar dapat melaksanakan kegiatan pascamembaca dengan cepat dan mudah. Kegiatan membaca, yaitu kegiatan memahami teks yang dibaca. Kegiatan pascamembaca, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah melaksanakan kegiatan membaca untuk mengecek atau menguji pemahaman terhadap bacaan yang telah dibaca Tarigan, 2001 61. a. Kegiatan Pramembaca Kegiatan pramembaca karena kegiatan ini dilaksanakan sebelum seorang siswa melaksanakan kegiatan membaca. Fungsi utama kegiatan pramembaca adalah memberikan pengetahuan awal terkait dengan aspek- aspek bacaan yang hendak dipahami, melatih siswa mengetahui tujuan membaca, dan memberikan motivasi dan rasa percaya pramembaca merupakan jembatan untuk mengaitkan beragam pengetahuan yang memiliki keterkaitan dengan isi bacaan Solchan, 2001 63. Ada beragam variasi kegiatan pramembaca. Kegiatan pramembaca ini tidak boleh terlepas dari kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran membaca. Artinya, semua kegiatan pramembaca dirancang untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator yang akan dibelajarkan kepada siswa. b. Kegiatan Tahap Membaca Kegiatan pada tahap membaca adalah salah satu tahap kegiatan penting dan utama dalam keseluruhan tahapan membaca. Seorang pembaca yang efektif dan efisien terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dia membaca. Setelah mengetahui tujuan membaca, seorang pembaca akan memilih strategi membaca yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Teknik skimming sangat cocok digunakan untuk membaca cepat dan menemukan gagasan inti bacaan secara cepat. Sedangkan teknik membaca scanning sangat tepat digunakan untuk menemukan informasi tertentu secara cepat dalam teks yang dibaca. c. Kegiatan Setelah MembacaPasca membaca Disebut kegiatan pascamembaca karena kegiatan ini dilaksanakan setelah seorang siswa melaksanakan kegiatan membaca. Fungsi utama kegiatan pascamembaca adalah untuk mengecek apakah apa yang dibaca telah dipahami dengan baik oleh siswa. Kegiatan setelah membaca ini dapat Membaca sebagai suatu aktivitas yang kompleks, mempunyai tujuan yang kompleks dan masalah yang bermacam-macam. Tujuan yang kompleks merupakan tujuan umum dari membaca. Di samping tujuan umum itu tentu terdapat pula bermacam ragam tujuan khusus yang menyebabkan timbulnya jenis-jenis membaca, ditinjau dari segi bersuara atau tidaknya orang waktu membaca itu terbagi atas 1 Membaca yang Bersuara Yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama orang lain. Jenis membaca itu mencakup a Membaca nyaring dan keras Yakni suatu kegiatan membaca yang dilakukan dengan keras, dalam buku petunjuk guru bahasa Indonesia untuk SMA disebut membacakan. Membacakan berarti membaca untuk orang lain atau pendengar, guna menangkap serta memahami informasi pikiran dan perasaan penulis atau pengarangnya. Membaca nyaring ini biasa dilakukan oleh guru, penyiar TV, penyiar radio, dan lain-lain. b Membaca Teknik Membaca teknik biasa disebut membaca lancar. Dalam membaca teknik harus memperhatikan cara atau teknik membaca yang meliputi 1 Cara mengucapkan bunyi bahasa meliputi kedudukan mulut, lidah, dan gigi. 2 Cara menempatkan tekanan kata, tekanan kalimat dan fungsi tanda-tanda baca sehingga menimbulkan intonasi yang teratur. 3 Kecepatan mata yang tinggi dan pandangan mata yang jauh. c Membaca Indah Membaca indah hampir sama dengan membaca teknik yaitu membaca dengan memperlihatkan teknik membaca terutama lagu, ucapan, dan mimik membaca sajak dalam apresiasi sastra. 2 Membaca yang Tidak Bersuara dalam hati Yaitu aktivitas membaca dengan mengandalkan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Jenis membaca ini biasa disebut membaca dalam hati, yang mencakupi a Membaca teliti. b Membaca pemahaman. c Membaca ide. d Membaca kritis. e Membaca telaah bahasa. f Membaca skimming. g Membaca cepat. Membaca teliti yaitu membaca yang menuntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. Membaca pemahaman yaitu membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan. Jenis membaca inilah yang akan penulis kaji lebih dalam lagi. Membaca ide yaitu membaca dengan maksud mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan. Membaca kritis yaitu membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan. Membaca telaah bahasa mencakup dua hal, yaitu a Membaca bahasa asing yaitu kegiatan membaca yang tujuan utamanya adalah memperbesar daya kata dan mengembangkan kosa kata. b Membaca sastra yaitu membaca yang bercermin pada karya sastra dari keserasian keharmonisan antara bentuk dan keindahan isi. Membaca skimming sekilas adalah cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok9. Membaca cepat adalah keterampilan memilih isi bahan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan kita, yang ada relevansinya dengan kita, tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan10. 9 Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta PT. Gramedia 1989 hlm. 84 10 Ibid., hlm. XIV-XV

kegiatan membaca yang disuarakan keras disebut membaca