kedudukan kitab kitab allah
Halaqah19 - Beriman dengan Kitab-kitab Allah Kitab Al-Quran - Bagian 5 Sebagian nama-nama dan sifat-sifat Al-Quran yang telah berlalu menunjukkan tentang kedudukan dan keutamaan Al-Quran. Oleh karena itu hendaklah seorang Muslim bersyukur kepada Allah yang telah menurunkan Al-Quran kepada kita.
SifatSifat al-Quran. Allah 'Azza wa Jalla telah menyifati al-Quran dengan berbagai macam sifat. Hal ini menunjukkan keagungan al-Quran, keberkahan, serta kandungannya yang sarat dengan makna. Al-Quran juga merupakan pemutus hukum terhadap kitab-kitab sebelumnya. As Sab'ul Matsani (tujuh ayat yang berulang) dan Al-'Azhim (yang agung).
Karenakedudukan dan perannya yang sangat penting itu, maka setiap orang beriman perlu memahami Kitab Suci secara benar. Maka dari itu kitab-kitab itu, yang diilhami oleh Allah, tetap mempunyai nilai abadi: "Sebab apapun yang tertulis, ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita karena kesabaran dan penghiburan Kitab Suci
Daftarkitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya : 1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa Ibrani Kitab Taurat atau Torah dalam bahasa Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh atau Alkitab Perjanjian Lama. Kitab Taurat dalam bahasa Yunani disebut Pentateukh. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama
Jakarta- . Allah SWT menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab melalui perantara Jibril. Para ahli memiliki sejumlah pandangan mengenai definisi Al-Qur'an.. Syaikh Manna Al-Qaththan mengatakan dalam buku Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an (edisi terjemahan), kata Al-Qur'an berasal dari akar kata yang sama dengan qira'ah yaitu qara'a, qira'atan wa qur'anan.
Frau Mit Hund Sucht Mann Mit Herz Zitate. Hello Sobat Ilyas, selamat datang di artikel yang akan membahas tentang kedudukan beriman kepada kitab-kitab Allah. Sebagai umat muslim, kitab-kitab Allah menjadi landasan utama dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita benar-benar memahami kedudukan dan pentingnya beriman kepada kitab-kitab Allah? Mari kita bahas lebih lanjut. Kedudukan Kitab-kitab Allah dalam Islam Kitab-kitab Allah merupakan wahyu dari Allah SWT yang diberikan kepada para nabi dan rasul sebagai pedoman bagi umat manusia. Kitab-kitab ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam karena merupakan sumber ajaran dan hukum yang harus diikuti oleh setiap muslim. Selain itu, kitab-kitab Allah juga menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi umat muslim untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. Pentingnya Beriman kepada Kitab-kitab Allah Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun iman yang harus dipercayai oleh setiap muslim. Tanpa adanya kepercayaan kepada kitab-kitab Allah, maka keimanan seseorang tidak akan lengkap. Selain itu, beriman kepada kitab-kitab Allah juga menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kitab-kitab Allah yang Wajib Dipercayai Dalam Islam, terdapat empat kitab suci yang diakui sebagai wahyu Allah SWT, yaitu Al-Qur’an, Injil, Taurat, dan Zabur. Setiap muslim wajib mempercayai kebenaran dari keempat kitab suci tersebut sebagai pedoman hidup yang harus diikuti. Namun, sebagai umat muslim, Al-Qur’an merupakan kitab suci yang paling utama dan menjadi sumber ajaran yang paling sempurna. Al-Qur’an sebagai Kitab Suci Utama dalam Islam Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril. Al-Qur’an menjadi kitab suci utama dalam Islam karena di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna untuk menjalankan kehidupan sebagai seorang muslim. Al-Qur’an juga menjadi pedoman hidup bagi umat muslim untuk menjalankan ibadah dan menuntun kehidupan mereka dalam kebenaran dan keadilan. Belajar dan Memahami Kitab-kitab Allah Sebagai umat muslim, belajar dan memahami kitab-kitab Allah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan untuk memperdalam keimanan dan keislaman kita. Dalam mempelajari kitab-kitab Allah, kita dapat mengetahui ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan memahami kitab-kitab Allah, kita juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Menerapkan Ajaran Kitab-kitab Allah dalam Kehidupan Mempercayai kebenaran dari kitab-kitab Allah saja tidak cukup. Sebagai umat muslim, kita juga harus menerapkan ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan ajaran kitab-kitab Allah, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna serta mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Menjaga Keaslian Kitab-kitab Allah Kitab-kitab Allah merupakan wahyu dari Allah SWT yang suci dan murni. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus menjaga keaslian dari kitab-kitab Allah tersebut. Salah satu cara untuk menjaga keaslian kitab-kitab Allah adalah dengan tidak merubah atau menambahkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya. Selain itu, kita juga harus menghindari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran kitab-kitab Allah. Kesimpulan Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Kitab-kitab Allah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam karena menjadi sumber ajaran dan hukum yang harus diikuti. Al-Qur’an menjadi kitab suci utama dalam Islam karena di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna. Sebagai umat muslim, kita harus belajar dan memahami kitab-kitab Allah serta menerapkan ajaran yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, kita juga harus menjaga keaslian dari kitab-kitab Allah tersebut. Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya
Islam merupakan agama yang mulia. Dalam penyebarannya, Islam disebarkan oleh utusan Allah subhanahu wa ta’ala yakni Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga dipercaya untuk menyampaikan risalah Allah yaitu Al Qur’ Ta’ala berfirman,إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” QS. Ali Imran 19Al Qur’an berisi dasar hukum Islam yang wajib diketahui oleh seluruh umat Islam, seperti pengertian aqidah dan tauhid, akhlak, tarikh, fiqih dan sebagainya. Isi di dalam Al Qur’an ialah mutlak tidak dapat berubah, namun isinya bisa mengubah kehidupan Anda. Karena itulah Al Qur’an diturunkan, tidak lain untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat Qur’an memiliki fungsi tersendiri yang cakupannya sangat luas. Apa sajakah itu? Inilah beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan Hidup ManusiaAl Qur’an diturunkan ke dunia ini sebagai petunjuk hidup bagi orang-orang bertakwa yang membaca dan mengamalkannya. Meskipun diturunkan dalam Bahasa Arab, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sesuai dengan kebutuhan. Seperti di Indonesia, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia agar masyarakat mampu memahami Ta’ala berfirman,وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab Al-Qur`ân kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. QS. al-A’râf [7] 52.Berbagai ilmu terkait Islam yang terdapat di dalam Al Qur’an mengajarkan kita tentang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab Al-Qur`ân untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”. QS. an-Nahl [16] 89Hikmah dan Pelajaran dari Kisah TerdahuluKitab Al Qur’an menceritakan kisah-kisah terdahulu yang terjadi pada zaman kenabian. Contohnya, kisah tentang kaum kafir Fir’aun yang telah berbuat keji dan Allah memberikan balasan kepada mereka. Al Qur’an menjelaskan bagaimana sejarah kebinasaan Firaun di Hari Asyura. Melalui kisah tersebut kita belajar bahwa perbuatan buruk hanya akan membawa keburukan, untuk diri sendiri maupun orang lain ialah tentang kesabaran Nabi Nuh as. dalam menghadapi kaumnya hingga Allah menyelamatkannya dan kaumnya yang beriman terhadap-Nya saat bencana banjir melanda wilayah mereka. Dari kisah-kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran untuk diamalkan dalam kehidupan Ta’ala berfirman, يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ “Allah menganugerahkan al hikmah kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.” QS. Al Baqarah [2] 269قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah” QS Yunus [10] 101Ilmu PengetahuanAl Qur’an mengandung ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Seperti sejarah penciptaan bumi dalam Al Quran, proses penciptaan manusia, alasan adanya siang dan malam, dan lain sebagainya. Semua ilmu pengetahuan itu menjadi bekal untuk manusia menggali ilmu pengetahuan yang lebih mendalam untuk mencapai kehidupan yang lebih beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dapat memberikan manfaat kebaikan untuk pembaca semua. Sekaligus meningkatkan keimanan kita agar lebih istiqomah dalam Islam. Aamiin insya Allah.
Kedudukan Kitab – Kitab Allah SWT Oleh Kelas XI IPA 1 Kelompok 2 Anggota 1. Achmad Fariz Nuzulul Imam 2. Muhammad Ferdian 3. M. Rafif Imtisaldin Wicaksono 4. Melinia Sahni 5. Ichsan Refaldi 6. M. Ihsan Kamil 7. Muhammad Rizqi SMA Negeri 5 Palembang 2015 / 2016 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kedudukan Kitab – Kitab Allah. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Ahmad Fanani, selaku guru pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kedudukan Kitab – Kitab Allah secara terperinci. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Palembang, September 2015 Penyusun Nama-Nama Kitab Allah dan Rasul Penerimanya Kitab Allah adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi atau Rasul. Dalam Al-Qur’an tidak disebut jumlah serta nama kitab Allah. Kita menhetahui jumlah dan nama kitab berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw. Adapun Kitab-Kitab Allah yang wajib kita percayai dan kita yakini adalah No Nama Kitab Nabi/Rasul penerimanya Bahasa Ditujukan 1 Taurat Musa Ibrani Kaum Bani Israil 2 Zabur Daud Qibti Kaum Bani Israil 3 Injil Isa Suryani/Ibrani Kaum Bani Israil 4 Al Qur’an Muhammad saw. Arab Semua umat manusia dan jin 1. Kitab Taurat Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "thora" yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as. menerima Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya beserta Bani Israil. Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu Thora, Nabin, dan Khetubin yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia al-Kitab, yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament Perjanjian Lama. Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum Ten Commandements atau berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina Gunung Sinai. Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan aqidah dan asas-asas kebaktian syari'ah sebagai berikut Hormati dan cintai Allah satu saja, Sebutkan nama Allah dengan hormat, Kuduskan hari Tuhan hari ke-7 atau hari Sabtu, Hormati ibu bapakmu, Jangan membunuh, Jangan berbuat cabul, Jangan mencuri, Jangan berdusta, Jangan ingin berbuat cabul, Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal. 2. Kitab Zabur Kata zabur bentuk jamaknya zubur berasal dari zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur jamaknya mazamir, dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an selain Taurat dan Injil. Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir lagu dan mizmor mazmur, merupakan pengembangan dari kata zamar yang berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as. Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam 1. nyanyian untuk memuji Tuhan liturgi, 2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur, 3. ratapan-ratapan jamaah, 4. ratapan dan doa individu, dan 5. nyanyian untuk raja. Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur Mazmur 146 antara lain Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyikan pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya. Yang membela orang yang teraniaya dan memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara. 3. Kitab Injil Kitab Injil diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Di dalam Kitab Injil ada pula penjelasan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yang bernama Ahmad atau Muhammad saw. Kitab Injil yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini disampaikan Allah Swt. kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Hanya saja Injil pun memiliki nasib yang sama dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya Yohana. Mereka bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi keempat Kitab Injil yang tersebut di atas. 4. Kitab al-Qur’an Al-Qur’an yang merupakan Kitab terakhir dari kitab-kitab Allah ini diturunkan Allah Swt. kepada Nabi terakhir, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Waktu turun al-Qur’an selama kurang lebih 23 tahun, tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, ayat, kalimat, dan huruf. Wahyu pertama adalah surah al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. di Gua Hira, kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Wahyu terakhir yang diturun adalah al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, ketika itu Rasulullah sedang menunaikan haji wada’ haji perpisahan. Beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan universal, sehingga berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman Kedudukan Kitab – Kitab Allah SWT Pada dasarnya, semua kitab suci mengajarkan ketahidan kepada Allah swt dan merupakan pedoman kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah swt, sesama manusia, maupun alam semesta. Seperti yang kita ketahui, kitab suci diturunkan kepada para nabi dan rasul sesuai dengan zamannya, kecuali Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. berlaku untuk semua umat sepanjang masa dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Adapun kedudukan kitab-kitab suci tersebut adalah 1. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan Allah swt. Berhubungan dengan Allah swt, kedudukan kitab suci merupakan pedoman dan aturan yang menjelaskan bagaimana manusia bira bertauhid dengan benar dan dapat beribadah dengan baik. Bertauhid dengan benar maksudnya dalam meyakini dan mengimani Allah swt. tidak bercampur dengan hal-hal yang bersifat musyrik. Sedangkan beribadah dengan baik maksudnya melakukan berbagai perintah Allah sebagai bentuk penghambaan terhadap Allah swt. 2. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan sesama manusia Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan pedoman hidup agar tidak tersesat, dan tidak keliru dalam memilih jalan hidupnya yang dapat mendatangkan kerugian dan kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu diperlukan suatu pedoman. Pedoman yang baik adalah pedoman yang dibuat oleh pencipta alam dan manusia, yaitu kitab suci. Hal ini diibaratkan sebuah mobil. Untuk merawat mobil dan menggunakan mobil dengan benar, maka tentu diperlukan suatu buku petunjuk dari pabrik mobilnya. 3. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan alam Alam semesta di ciptakan Allah swt. untuk kepentingan umat manusia. Manusia dalam kehidupannya sangat membutuhjan lingkungan yang segar. Tanpa udara yang segar manusia akan sulit bernafas dengan baik. Tanpa alam yang bersahabat, manusia berada dalam malapetaka yang besar. Manusia harus hidup berdampingan dengan lingkungan yang bersahabat dan harmonis. Akan tetapi, jika diperhatikan, ternyata banyak kerusakan dan kehancuran alam yang diakibatkan oleh perbuatan manusia, misalnya polusi udara dan hutan gundul. Oleh karena itu, manusia memerlukan pedoman yang dapat mengatur bagaimana seharusnya manusia berhubungan dan memperlakukan alam ini. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan alam merupakan merupakan pedoman hidup bagi manusia agar dapat berhubungan dengan alam secara baik serta memanfaatkannya dengan optimal tanpa harus merusak lingkungan. Daftar Pustaka
Pengertian Kitab–Kitab Allah – Kitab Allah adalah sebuah kumpulan firman – firman Allah yang di wahyukan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul. Sebagai umat islam kita diwajibkan untuk meyakini dan mempercayainya. Untuk lebih jelas lagi kami mengulas Materi makalah mengenai Kitab-Kitab mulai dari Pengertian Dan kitab-Kitab allah beserta penjelasannya. Jadi simaklah pembahasannya di bawah ini. Pengertian Kitab-kitab AllahKitab – Kitab Allah1. Kitab Suci Taurat 2. Kitab Zabur3. Kitab Injil4. Kitab al-Qur’anFungsi Iman kepada Kitab-kitab AllahHikmah Iman kepada Kitab-kitab AllahPenerapan Iman terhadap Kitab-kitab SuciShare thisRelated posts Pengertian Kitab-kitab Allah Kitab Allah adalah sebuah kumpulan firman – firman Allah yang di wahyukan oleh Allah kepada para Nabi dan Rasul. Sebagai umat islam kita diwajibkan untuk meyakini dan mempercayai kitab-kitab allah karena menjadi salah satu rukun iman. Ada pun jumlah kitab suci yang sudah diturunkan sebanyak 114 kitab suci. Kemudian Kitab Allah zaman dahulu dibuat menjadi dua jenis, yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. Kata shuhuf terdapat pada surah al A’laa. Ke 2 istilah tesebut berasal dari kalimat yang sama yaitu, shafifa yang artinya sepenggal kalimat yang ditulis dalam media kulit, kertas dan media lainnya. Sementara mushaf yakni kumpulan dari shuhuf yang di rangkum menjadi satu. Terdapat persamaan dan juga perbedaan antara kitab dan suhuf yakni Persamaan Kitab dan suhuf sama-sama berasal dari wahyu dari Allah. Perbedaan Isi kitabnya lebih lengkap dibanding isi suhuf, kitab dibukukan sementara suhuf tidak dibukukan. Allah berfirman bahwa orang islam / mukmin mesti meyakini adanya beberpa kitab-kitab suci yang turun sebelum kitab sucin Al Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah. Swt Terjemahannya “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. QS An Nisa 136 Selain kitab suci, juga menurunkan suhuf berupa lembaran yang telah diturunkan kepada para nabi seperti Nabi nabi Musa A,S. dan Nabi Ibrahim. Kitab-kitab Allah tentunya memiliki fungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa-apa yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi dan rasul-rasul-Nya. Allah SWT telah menurunkan Beberapa kita suci diantaranya yakni kitab suci Taurat, Kitab Suci zabur, Kitab Suci Inzil Dan sebagai penyempurna Allah Swt Menurunkan Kita Suci AL- QUR’AN. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai kitab-kitab tersebut. 1. Kitab Suci Taurat Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israel. Berfirman “Artinya Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil dengan firman “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” QS. Al-Isra’ [17] 2 Terdapat isi kandungan kitab Taurat meliputi hal-hal seperti berikut Kewajiban meyakini keesaan Pelarangan menyebut-nyebut nama dengan sia-sia Pelarangan menyembah berhala atau Patung Supaya mensucikan hari yakni hari sabtu sabat Menghormati ke2 orang tua Larangan membunuh sesama manusia tanpa alasan yang dibenarkan Melarang berbuat zina Melarang mencuri Melarang menjadi saksi palsu Melarang mengambil hak orang. 2. Kitab Zabur Kitab Suci Zabur ini diturunkan kepada Nabi Daud. agar menjadi pedoman atau petunjuk bagi umatnya. Allah Swt Berfirman Terjemahannya “Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” QS. Al-Isra’ [17] 55 Kitab Suci Zabur ini berisi kumpulan nyanyian dan pujian-pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi Doa, Nasihat, Dzikir serta kata-kata hikmah. Bagi orang-orang non muslim yakni Yahudi dan Nasrani, Kitab Suci Zabur sekarang ada pada Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal. 3. Kitab Injil Kitab Suci Injil diturunkan kepada Nabi Isa. agar menjadi petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israel. firman allah. SWT Kitab Suci Injil memuat ajaran pokok, antara lain yakni Terdapat perintah agar kembali kepada tauhid yang murni Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat Terdapat Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak. Penjelasan atau Pembenaran terhadap kitab-kitab yang turun sebelumnya 4. Kitab al-Qur’an Kitab al-Qur’an sebagai kita penyempurna yakni yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya bangsa Arab. Sebagaimana firman Allah Artinya “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan Al Quran kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” QS. Al-Furqan [25] 1 Isi al-Qur’an meliputi hal-hal berikut Terdapat pembahasan mengenai prinsip-prinsip akidah keimanan Terdapat pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah Terdapat pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syariat Kedudukan Kitab Suci al-Qur’an antara lain Wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw Mukjizat Nabi Muhammad saw Menjadi pedoman hidup manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat Menjadi sumber dari segala sumber hukum Islam Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah Agar meningkatkan kualitas kehidupan pribadi Agar manusia membangun kehidupan bermasyarakat Agar manusia menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah Meningkatkan rasa keimanan kepada Allah yang telah mengutus para rasul-rosulnya untuk menyampaikan risalahnya. Kehidupan manuisa menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci Semangat dalam beribadah atau menjalankan kewajiban-kewajiban agama. Dapat menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat Ketakwaannya terjaga dengan selalu menjalankan perintah-perinta serta menjauhi semua larangan-Nya Penerapan Iman terhadap Kitab-kitab Suci 1. Banyak cara untuk beriman terhadap kita-kitab suci Allah, cara tersebut diantaranya Yakin Dan Percaya kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Yakin dan percaya bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu bukan karangan dari para Nabi dan Rasul 2. Beriman kepada al-Qur’an. Caranya seperti berikut Yakin dan percaya bahwa al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan dari Nabi Muhammad Yakin dan percaya bahwa isi yang terkandung dalam al-Qur’an dijamin kebenarannya. Harus mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan al-Qur’an Dan mengamalkan ajaran Kitab Suci al-Qur’an dalam kehidupan. Demikianlah ulasan kami mengenai Kitab – KItab Allah Swt, Semoga menambah rasa keimanan kita kepada Allah. Swt dan kepada Kitab-kitab allah. Artikel lainnya Rumus Persentil – Pengertian, Contoh Soal Dan Latihan Soal Rumus Elastisitas Fisika Dan Contoh Soal Elastisitas Fisika Pranata Sosial – Pengertian, Ciri, Fungsi dan Jenis – Jenis
Kitab-kitab Allah SWT adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang mengandung petunjuk dan kebenaran yang diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya dan disesuaikan dengan zamannya masing-masing antara kitab yang satu dengan kitab yang lainnya saling memiliki keterkaitan. Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT ada empat kitab, yaitu Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran. Kedudukan kitab-kitab Allah SWT adalah sebagai pedoman untuk manusia dalam berhubungan dengan Allah SWT dan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan alam serta lingkungannya. Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah SWT yaitu sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Al-quran adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dan diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Kedudukan Al-Quran adalah sebagai mukjizat, pedoman hidup, korektor dan penyempurna kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah SWT. Allah SWT menjamin Al-Quran akan tetap terjaga keasliannya dan kemurniannya hingga akhir zaman. Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah SWT yang dibukukan. Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitan-kitab-Nya kepada para Rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai pedoman hidup/petunjuk bagi manusia agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hubungan Kitab Al-Quran dengan kitab-kitab lainnya adalah Menjadi saksi tentang kebenaran kitab-kitab Allah SWT sebelumnya Al-Maidah 5 48Menjawab dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat penganut agama An-Nahl 16 64Sebagai korektor kitab-kitab Allah SWT yang sudah diubah oleh tangan manusia yang berbuat ingkar. Kedudukan Kitab-kitab Allah SWT Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT Az-Zariyat 51 56Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan diri sendiri Az-Zariyat 51 21Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan alam dan lingkungannya Luqman 31 20 Fungsi Kitab-kitab Allah SWT Sebagai Pedoman bagi kehidupan pribadi Al-Baqarah 2 1-5, Ar-Rahman 55 19-20, Luqman 31 22 dan Al-Baqarah 2 256Sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat Al-Baqarah 2 285Sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Ar-Ra’d 13 11 Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT Dapat berbuat sesuai dengan tuntunan Allah SWTMembuka pengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tidak terjerumus dalam perbuatan maksiatMenjadikan kitab Allah SWT sebagai rujukan dalam perundang-undanganHidup selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Quran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Ayat yang pertama kali turun adalah Al-Alaq 96 1-5, pada saat Nabi Muhammad SAW sedang khlawat di Gua Hira di Makkah pada tanggal 17 Ramadhan. Kedudukan Al-Quran Sebagai wahyu Allah SWT yang terjamin akan keasliannya Al-Hijr 15 9Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW Al-Isra 17 88Sebagai pedoman hidup Ibrahim 14 1Sebagai pengoreksi dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya Al-Maidah 5 48 Isi kandungan Al-Quran secara garis besar mencakup masalah Aqidah/keimanan/keyakinan, Ibadah, Akhlak, Mu’amalah, Syari’at, Tarikh/Sejarah/Kisah, Tadzkirah/peringatan, dan dasar-dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan. Materi tentang Iman kepada Kitab-Kitab Allah bisa di download di sini Materi PPT nya bisa download disini atau download di sini Semoga bermanfaat, Jariahkan Ilmu yang di Dapat, Bekal untuk Akhirat.
kedudukan kitab kitab allah